LAPORAN PENDAHULUAN
Asuhan Keperawatan
Pada Pasien Tn “A” dengan Massa Colli
di Bangsal Dahlia IV Ruang 6, RSUP Dr Sardjito DIY
Periode tanggal 27Juni 2011 s/d 16 Juli 2011
Oleh :
Wahid Nur Hidayat
1509037
YAYASAN KEPERAWATAN YOGYAKARTA
AKADEMI KEPERAWATAN “YKY”
YOGYAKARTA
2010/2011
LEMBAR PENGESAHAN
Praktek Klinik
Keperawatan KMB 3
Pada Pasien Tn “A” dengan Massa Colli
di Bangsal Dahlia IV Ruang 6 RSUP Dr Sardjito
DIY
Periode tanggal 27 Juni 2011 s/d 16 Juli 2011
Oleh :
(Wahid Nur Hidayat)
1509037
Yogyakarta, ......................2011
Pembimbing Lapangan Pembimbing Pendidikan
(...............................) (..................................)
LAPORAN PENDAHULUAN
Massa Colli
- Pengertian
Adalah setiap massa baik kongenital maupun didapat yang timbul di
segitiga anterior atau posterior leher diantara klavikula pada bagian inferior dan
mandibula serta dasar tengkorak pada bagian superior. Pada 50% kasus benjolan
pada leher berasal dari tiroid, 40% benjolan pada leher disebabkan oleh
keganasan, 10 % berasal dari peradangan atau kelainan kongenital.
- Klasifikasi
Tumor pada colli (leher) bisa berupa tumor jinak atau tumor ganas.
Tumor jinak bisa berupa kista, hemangioma.
Tumor ganas bisa berupa Limfoma Non Hodgkin.
- Etiologi
a. Karsinogen kimiawi dapat alami atau sintetik, misalnya Aflatoksin B1 pada kacang, vinylklorida pada industri plastik, benzoapiran pada asap kendaraan bermotor, kemoterapi dalam kesehatan.
b. Karsinogen fisik, misalnya sinoar ionisasi pada nuklir, sinar radioaktif, sinar ultraviolet
c. Hormon, misalnya estrogen
d. Viral, misalnya TBL-I, HBV, HPV, EBV
e. Gaya hidup, misalnya diet, merokok, alcohol
f. Parasit, misalnya schistoma hematobium
g. Genetik
h. Penurunan imunitas
- Patofisiologis
Anyaman pembuluh limfe yang pertama kali terbentuk di sekitar pembuluh
vena mengalami dilatasi dan bergabung membentuk jala yang di daerah tertentu
akan berkembang menjadi sakus limfatikus. Pada embrio usia 2 bulan,
pembentukan sakus primitive telah sempurna. Bila hubungan saluran kea rah
sentral tidak terbentuk maka timbullah penimbunan cairan yang akhirnya
membentuk kista berisi cairan. Hal ini paling sering terjadi di daerah leher
(higroma kistik koli). Kelainan ini dapat meluas ke segala arah seperti ke jaringan
sublingualis di mulut. Higroma kistik dapat terjadi akibat beberapa factor antara
lain:
a. Dapat disebabkan oleh infeksi karena virus selama masa kehamilan dan
penyalahgunaan zat, obat-obatan dan alkohol. Infeksi pavovirus merupakan yang
paling sering terjadi. Ketika virus menginfeksi ibu, maka virus akan masuk ke
dalam tubuh dan menyerang ke plasenta dan dapat menyebabkan higroma pada
janin.
b. Faktor genetik
Mayoritas higroma kistik yang ditemukan pada masa prenatal banyak
dihubungkan dengan Syndrom Turner, dimana terjadi abnormalitas pada wanita
yang mempunyai satu kromosom X disbanding yang mempunyai dua kromosom
0 komentar:
Posting Komentar